Pemkab Probolinggo Peringati Hari Santri Nasional 2022


Probolinggo – seputarnegeri.com//

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022 di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo, Sabtu (22/10/2022) pagi.

Kegiatan peringatan HSN tahun 2022 yang mengusung tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” ini diikuti oleh santri dari pondok pesantren, mahasiswa perguruan tinggi serta lembaga dan badan otonom PCNU Kota Kraksaan.

Peringatan HSN yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh. Arip Budi Cahyono, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo David Palapa Duarsa, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H Akhmad Sruji Bahtiar serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Hadir pula Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Wasik Hannan, Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil serta sejumlah para alim ulama, tokoh agama/masyarakat dan tokoh pemuda di Kabupaten Probolinggo.

Sebagai perwira upacara adalah Kabag Kesra Setda Kabupaten Probolinggo Didik Abdul Rohim, pembaca resolusi jihad adalah Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Wasik Hannan, pembaca ikrar santri adalah Umi Kulsum dari IPPNU Kota Kraksaan, komandan upacara Abu Bakar dari Satkorcab Banser Kota Kraksaan, Korp Musik Marching Band Gita Wibawa Praja Satpol PP Kabupaten Probolinggo, paduan suara dari Harmony Hati MTs Zainul Hasan Genggong dan pembaca doa adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darud Tauhid Zainul Hasan Genggong KH Ahsan Malik.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono ketika membacakan sambutan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 Telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahun kita rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk peringatan Hari Santri tahun 2022 ini mengangkat tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan,” katanya.

Dalam kesempatan ini diserahkan bantuan kepada 850 santri kaum dhuafa masing-masing menerima sebesar Rp 250 ribu, 514 santri yatim dhuafa berupa uang tunai, tas dan alat tulis siswa, 343 marbot masjid berupa uang tunai masing-masing senilai Rp 350 ribu, program beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) kepada 15 orang santri dari Baznas Kabupaten Probolinggo serta bantuan satu unit mesin pemotong rumput dari LPPNU Kabupaten Probolinggo kepada Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Jatiurip Kecamatan Krejengan.

Usai upacara Sekda Soeparwiyono menyampaikan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 dengan tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” ini tentunya mengandung arti yang sangat luas.

“Harapannya kepada seluruh masyarakat, termasuk seluruh karyawan/karyawati ASN pada khususnya, tentunya ada kewajiban bagi kita semua untuk para santri untuk berjihad dalam rangka untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), ideologi negara Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Menurut Sekda Soeparwiyono, tentunya merupakan kewajiban semua untuk mempertahankan itu semua seperti yang telah dilakukan oleh para pendahulu dan para penjuang dari kaum ulama dan sebagainya.

“Harapannya kita bisa mengikuti jejak beliau-beliau almarhum dan almarhumah para pejuang itu dengan harapan kita mampu untuk membangun bangsa Indonesia ini dengan sebaik-baiknya,” terangnya.

Oleh karena itu Sekda Soeparwiyono meminta kepada karyawan/karyawati dengan Hari Santri Nasional ini mampu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Tentunya para santri ini tidak hanya mampu di satu bidang keagamaan saja, tapi bisa lebih dari itu baik pemerintahan, teknologi dan lain sebagainya,

“Ke depan ini kita harus mampu lebih dari apa yang telah dilakukan oleh para pejuang-pejuang yang terdahulu. Yang penting prinsipnya kia harus mampu utuk mempertahan NKRI. Termasuk kewajiban untuk mengisi dari makna kemerdekaan itu sendiri,” pungkasnya. (wati)


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

COPY PASTE MALU DONG