DAM Potoan Daya Sudah Tidak Terawat dan Sudah Dangkal di Tumbuhi Pohon-pohonan


Pamekasan -Seputarnegeri.com//DAM Potoan Daya Kecamatan Palengaan Kabupatrn Pamekasan Sudah Tidak Terawat dan Sudah Dangkal di Tumbuhi Pohon-pohonan, tumpukan tanah sudah hampir menyamai dengan bibir-bibir tebing sungai tersebut, dulu masyarakat setempat bisa bermain bahkah menjadi tempat pelatihan renang, namun saat ini sudah bertahun – tahun DAM potoan tersebut tidak terawat bahkan kunci pembuka pintu air agar tidak meluap dan tidak terjadi tumpukan tanah sudah tidak ada kabarnya lagi hilang entah kemana?.

Dam Potoan tersebut ternyata mulai mengalami pendangkalan. Hal itu terlihat dari banyaknya eceng gondok dan tumbuhan lain di permukaan sungai, bahkan di hari-hari tertentu, sungai ini juga mulai banyak binatang seperti ular, biawak dan lainnya, sehingga masyarakat takut untuk mandi.

Saat ini Sungai DAM Potoan Daya sudah sangat kotor, banyak eceng gondok. Bahkan beberapa kali, air meluap ketanaman masyarakat sekitar sehingga mengakibatkan gagal panin, karena sering terkena banjir atau luapan air tersebut.

Masyarakat mengharap kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan khususnya PUPR Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup, untuk dilakukan pengerukan dan normalisasi seiring dengan gundukan sedimentasi yang kian meninggi. Dampaknya ketika hujan tiba, air meninggi dan beresiko meluber di permukiman warga dan tanaman warga banyak gagal panin karena sering terbawa arus banjir, tuturnya.

Madi menjelaskan salahsatu warga pemilik lahan dekat sungai tersebut, dia mengakui di sungai tersebut sering terjadi pengendapan sedimen. Pihaknya ingin sekali melakukan pengerukan namun karena terlalu tebal dan harus menggunakan alat berat tidak mungkin dilakukan dengan alat seadanya walaupun gotong royong sekalipun mustahil bisa menghabiskan tumpukan tanah yang sangat banyak itu.

Madi sudah mengajukan ke Kepala Desa namun DAM tersebut bukan tanggung jawab Desa, DAM itu adalah tanggung jawab pemerintah Kabupaten Pamekasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dia juga pernah mengeluhkan hal tersebut ke Anggota Dewan di Kabupaten Pamekasan namun hal itu masih mau di ajukan ke Dinas PUPR Kabupaten, ujarnya.

Madi berharao agar aliran air sungai semakin lancar. Masalahnya, masyarakat di sekitar sungai banyak yang resah dan bingung mau bercocok tanam apa kalau sering banjir dan takut karena sudah banyak hewan liar berkeliaran ke rumah-rumah warga, Tutupnya. (Maulid)


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

COPY PASTE MALU DONG