PROBOLINGGO, JATIM, SEPUTARNEGERI.COM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat kerja daerah (rakerda) tahun 2023 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Rabu (12/10/2022).
Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto ini dihadiri oleh Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Timur Ahsanul Haq, Komisioner Baznas Kabupaten Probolinggo, perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo dan Kabag Kesra Setda Kabupaten Probolinggo Didik Abdul Rohim.
Rakerda Baznas Kabupaten Probolinggo tahun 2023 ini diikuti oleh 125 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerinah Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut Baznas menyerahkan dana bantuan operasional dengan total Rp 286.750.000 kepada 6 (enam) PKBM meliputi PKBM Darul Ulum Kecamatan Krucil, PKBM Iqro Kecamatan Tongas, PKBM Luniaz Kecamatan Kotaanyar, PKBM Prima Bhakti Kecamatan Dringu, PKBM Sekarsari Kecamatan Pakuniran dan PKBM Tri Sakti Kecamatan Gading.
Serta bantuan pemberdayaan ekonomi umat kepada Kelompok Sarwah Muslimat Assalafiyah Kecamatan Pakuniran sebesar Rp 20 juta dan Umi Kulsum pelaku usaha krupuk bunga matahari dan krupuk ikan Kecamatan Pakuniran sebesar Rp 5 juta.
Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzamil mengungkapkan Rakerda 2023 ini digelar dalam rangka penyusunan RKAT (Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan) 2023. Sesuai dengan amanah dari Rakerda 2022 di MAN 2 Probolinggo supaya tercantum juga setiap tahun diadakan Rakerda.
“Rakerda ini menjadi ajang untuk menjalin silaturahim antara Komisioer Baznas Kabupaten Probolinggo dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan UPZ di OPD. Selain itu untuk mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan dan akan menyusun program untuk tahun 2023,” ungkapnya.
Sesuai dengan hasil Rakerda 2023 ini jelas Muzamil, program untuk tahun 2023 hampir sama dengan tahun 2022. Karena itu sudah tercantum semua dari A sampai Z. Memang yang dikerjakan di program Baznas itu mulai dari dalam kandungan sampai meninggal dunia. Terutama sasaran yang utama para fuqoro dan masakin karena merupakan prioritasnya fuqoro dan masakin.
“Untuk target perolehan tahun 2023 sesuai dengan target Baznas Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 4,5 miliar dan non neraca sebesar Rp 12 miliar. Non neraca ini seperti dana sosial kegiatan keagamaan lainnya. Misalnya kurban itu masuk di luar neraca. Jadi kita juga mendata para hewan kurban dengan nilai angkanya. Namun itu tidak masuk neraca. Kalau neraca itu masuk dan otomatis harus diaudit,” jelasnya.
Muzamil menerangkan program unggulan Baznas di tahun 2023 nantinya akan mengarah untuk mengangkat harkat martabat kaum dhuafa. Selain juga ada program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan biaya hidup dhuafa faqir.
“Harapannya mudah-mudahan dari pelaksanaan hasil Rakerda yang diwujudkan dalam RKAT tidak ada suatu hambatan kepada semua ASN untuk menunaikan zakatnya ke Baznas Kabupaten Probolinggo. Bukan hanya ketentuan dari agama, tetapi juga ada regulasinya,” terangnya.
Sementara Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Timur Ahsanul Haq mengharapkan agar Baznas Kabupaten Probolinggo bersama UPZ dari OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo bisa memaksimalkan pengumpulan zakat. “Semakin banyak pengumpulan yang diperoleh, maka akan semakin banyak program yang bisa direalisasikan di tahun 2023 mendatang,” ujarnya.
Ahsanul Haq meminta agar pengurus Baznas dan UPZ bisa merapatkan barisan supaya di tahun 2023 mendatang targetnya bisa naik. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan perolehan zakat dari ASN di lingkungan Pemkab Probolinggo.
“Sesuai dengan regulasi dan perundang-undangan yang berlaku, ASN wajib menyalurkan zakatnya ke Baznas. Jika hasil pemgumpulannya maksimal maka programnya akan semakin banyak. Harapannya seperti itu sehingga program di tahun 2023 mendatang akan semakin banyak,” tegasnya.
Sedangkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengatakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan infrastruktur pendukung, peningkatan sumber daya manusia dan ekonomi kerakyatan.
“Namun demikian, yang perlu diperhatikan bahwa upaya ke arah itu tidak hanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi sangat diperlukan
sekali partisipasi, dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Menurut Heri, sebagai umat Islam kita diajarkan bahwa Islam tidak hanya mengatur urusan-urusan yang berkaitan dengan masalah ibadah formal semata-mata, tetapi juga masalah sosial kemasyarakatan. Mengatasi masalah-masalah sosial adalah bagian yang tak kalah pentingnya disamping pelaksanaan ibadah formal. Bahkan dalam batas-batas tertentu, keimanan atau keislaman seseorang bisa diukur dari sejauhmana tingkat kepedulian sosialnya terhadap sesama.
“Oleh karena itu, pelaksanaan Rakerda oleh Baznas Kabupaten Probolinggo sangat menunjang program Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam mensejahterakan masyarakat di negeri junjungan yang kita cintai ini, dikarenakan diharapkan mampu ikut serta mewujudkan cita-cita Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk menjadikan Kabupaten Probolinggo maju dan makmur serta bertaqwa,” tegasnya.
Heri memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepada Ketua dan segenap pengurus Baznas Kabupaten Probolinggo yang telah bekerja secara optimal, bersih, amanah dan profesional serta dapat membuat program-program unggulan.
“Kepada seluruh OPD dan badan usaha lainnya diharapkan dapat menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya ke Baznas Kabupaten Probolinggo. Karena atas zakat, infaq dan sedekah yang disalurkan nantinya dapat disalurkan kepada mustahik yang membutuhkan,” terangnya.
“Kepada seluruh muzakki di Kabupaten Probolinggo yang telah menyerahkan kewajiban zakatnya kami ucapkan terima kasih dan mudah-mudahan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT dan rezekinya selalu dilipat gandakan oleh Allah SWT,” pungkasnya. (wati)
0 Comments